Pengertian Usability
Usability berasal dari
kata usable yang artinya dapat digunakan dengan baik. Usability
sendiri lebih tepat dikatagorikan sebagai paradigma dari sebuah aplikasi (baik
dari sisi perangkat lunak maupun perangkat keras) yang menggambarkan tingkat
kenyamanan pemakaiaan dari sisi pengguna. Definisi dari usability sendiri
menurut ISO (Internasional Standart Organization) adalah efektivitas, efisiensi
dan kepuasan dengan yang satu paket yang pengguna dapat capai, satu paket tugas
tertentu di suatu lingkungan tertentu.
Pengertian Prinsip
Usability
Pengertian Prinsip
Usability yang terdapat pada mata kuliah interaksi manusia dan komputer adalah
suatu masalah optimasi penggunaan sistem yang digunakan. Sistem sendiri dapat bekerja dengan baik dan optimal apabila digunakan
secara maksimal oleh pengguna itu sendiri,sehingga semua kemampuan sistem dapat
dimanfaat secara lebih optimal. Dan untuk mencapai suatu tingkat usability yang
baik bagi pangguna, dibutuhkan tiga prinsip (Dix, 1993) yaitu:
1. Learnability
Seseorang pengguna pemula mampu mempelajari sistem mempelajari sistem dan memanfaatkan sistem secara optimal. Di dalam prinsip ini terbagi menjadi lima bagian yaitu :
a.Predictability
Pengguna mampu menentukan hasil dari sebuah tindakan didalam sistem. Contoh : jika terjadi klik tombol copy atau cut maka pengguna dapat degan cepat menebak bahwa hasil dari tindakan tersebut adalah mengandakan atau memotong document atau data.
b. Synthesizability
Pengguna dapat melihat hasil atau tanda sedang terjadinya suatu proses secepat mungkin.
c.Familiarity
Melakukan analogi dalam desain sitem dengan aplikasi sejenis atau mengunakan alat sejenis yang sebelumnya sudah dianggap populer.
d.Generalizability
Membuat desain operasi sistem yang juga berlaku sama di aplikasi lain yang sejenis, contoh : operasi edit(copy,paste dan cut).
e.Consistency
Konsisten dalam penggunaan berbagai istilah maupun ukuran.
2. Flexibility
Suatu sistem yang dianggap memenuhi usability, juga diharapkan dapat dioperasikan dengan prosedur yang dinamis. Sebuah sistem yang dianggap memenuhi standar fleksibilitas apabila system tersebut dapat memenuhi konsep sebagai berikut :
a.Dialogue initiative
Pengguna memiliki kebebasan dalam sebuah kotak dialog, contoh : dalam kotak dialog penyimpanan dokumen, terdapat tombol untuk meneruskan proses dan sekaligus membatalkan.
b.Multi Threading
Pengguna dapat menjalankan beberapa aplikasi disaat yang bersamaan,sebuah proses lain dapat berjalan disaat sebuah proses atau sistem sedang dijalankan.
c.Task Migrability
Kemempuan untuk melakukan migrasi atau pemindahan,berupa data atau hasil proses
ke aplikasi lain, contoh : hasil sebuah proses dapat diedit di aplikasi word
processor.
d. Substitutivity
Sebuah perintah dapat diganti dengan padanan lain, contoh : penyediaan
shortcut.
e.Costumizability
Desain juga dapat dimodifikasi oleh pengguna secara pribadi atau sesuai dengan
tujuan utama masing-masing, contoh : pengaturan toolbar dan letak
icon.
3.Robustness
3.Robustness
Prinsip ini diartikan sebagai kehandalan sebuah sistem dalam mencapai tujuan khususnya dari sudut pandang pengguna . Dalam pencapaian, dibutuhkan empat kriteria yaitu :
a.Observability: Pengguna bisa melakukan observasi pendahuluan sebelum benar-benar melakukan proses yang sesungguhnya.
b. Recoverability: Kemampuan koreksi dari sistem jika pengguna melakukan kesalahan.
c. Responsiveness: Sebuah sistem yang responsif berarti mampu menerima tindakan
user dengan stabil tanpa ada kendala yang timbul akibat
komunikasi dari pengguna.
d. Task conformance: Kenyamanan pengguna dalam melakukan pekerjaan yang
terdapat dalam sistem yang dianggap handal.
4.Attitude : berkaitan dengan sejauh mana user merasa nyaman bekerja dengan system
4.Attitude : berkaitan dengan sejauh mana user merasa nyaman bekerja dengan system
Tidak ada komentar:
Posting Komentar